Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rabies Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

 

Rabies Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Rabies adalah penyakit viral yang mempengaruhi sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini sangat berbahaya dan sering kali berakibat fatal, ditularkan melalui gigitan atau garukan dari hewan yang terinfeksi. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang rabies, gejala-gejalanya, cara penularan, pengobatan, dan metode pencegahannya. Dengan meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang mematikan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari rabies.

Apa itu Rabies?

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus RNA dari keluarga Rhabdoviridae. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan biasanya ditularkan melalui gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi. Di Indonesia lebih dikenal dengan "Penyakit Anjing Gila".

Virus rabies umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rubah, kelelawar, dan hewan lainnya. Begitu virus masuk ke dalam tubuh, ia menyebar melalui saraf perifer menuju otak dan sumsum tulang belakang. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan sebelum gejala-gejala rabies muncul.

Gejala Rabies

Gejala rabies dapat bervariasi tergantung pada tahapan infeksi. Pada tahap awal, gejalanya mirip dengan flu biasa, termasuk demam, sakit kepala, dan kelelahan. Ketika penyakit ini berkembang, gejala seperti kegelisahan, insomnia, kebingungan, kegelisahan, dan halusinasi dapat muncul. Tahap ini sering disebut sebagai "rabies yang liar".

Penyebab Rabies

Rabies dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur atau jaringan saraf dari hewan yang terinfeksi. Gigitan adalah cara penularan yang paling umum, tetapi luka terbuka atau goresan pada kulit yang terkena air liur hewan yang terinfeksi juga dapat membawa virus rabies.

Virus ini tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak biasa seperti bersentuhan atau berbagi makanan. Namun, jarang terjadi kasus penularan rabies melalui transplantasi organ atau transfusi darah dari donor yang terinfeksi.

Pengobatan Rabies

Rabies merupakan suatu penyakit yang mengancam nyawa dan memiliki potensi fatal jika virusnya berhasil menyerang otak manusia. Oleh sebab itu, penanganan segera menjadi hal yang sangat penting bahkan sebelum gejala-gejala muncul.

Dalam mengatasi rabies, terdapat berbagai metode pengobatan yang dilakukan tergantung pada tingkat risiko luka yang dialami.

Setelah tergigit atau dicakar oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, luka tersebut harus segera dibersihkan menggunakan sabun antiseptik dan air selama 15 menit. Selanjutnya, povidine iodine digunakan untuk merawat luka tersebut. Dalam situasi tertentu, dokter akan menyuntikkan serum antirabies secara langsung ke dalam luka untuk membantu melawan infeksi.

Serum antirabies, juga dikenal sebagai human rabies immune globulin (HRIG), diberikan kepada individu yang belum pernah mendapatkan vaksin rabies sebelumnya dan mengalami luka dengan risiko tinggi. Pemberian serum antirabies dilakukan secara bersamaan dengan dosis pertama vaksin rabies, dengan tujuan memberikan perlindungan awal sebelum antibodi dari vaksin rabies terbentuk.

Vaksin rabies mengandung virus rabies yang telah dilemahkan. Vaksin ini berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang akan melawan virus rabies. Idealnya, vaksin rabies diberikan sebagai langkah pencegahan, terutama bagi individu yang berisiko tinggi terkena virus rabies.

Selain digunakan sebagai tindakan pencegahan, vaksin rabies juga dapat diberikan kepada individu yang baru saja mengalami cakaran atau gigitan oleh hewan yang diduga membawa virus rabies. Hal ini dikenal sebagai post-exposure prophylaxis (PEP).

Pemberian vaksin rabies sebagai PEP dilakukan kepada individu yang diduga terinfeksi virus rabies dengan luka berisiko sedang dan tinggi. Dosis vaksin akan disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk apakah mereka telah menerima vaksin rabies sebelumnya atau tidak.

Pencegahan Rabies

Pencegahan rabies dapat dilakukan melalui vaksinasi hewan peliharaan dan tindakan kehati-hatian saat berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam pencegahan rabies:

  1. Vaksinasi hewan peliharaan: Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan.
  2. Hindari kontak dengan hewan liar: Jauhkan diri Anda dan hewan peliharaan dari interaksi dengan hewan liar yang dapat membawa virus rabies.
  3. Laporkan gigitan hewan: Jika Anda atau hewan peliharaan Anda digigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera laporkan ke pihak berwenang dan cari perawatan medis.
  4. Berhati-hati dengan hewan yang tidak dikenal: Jangan mendekati hewan yang tidak dikenal atau menunjukkan perilaku yang mencurigakan.
  5. Edukasi diri sendiri: Pelajari lebih lanjut tentang rabies, gejala-gejalanya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat.

FAQs (Pertanyaan Umum)

Apakah rabies bisa sembuh?

Sayangnya, setelah gejala muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal dan tidak bisa sembuh sepenuhnya. Oleh karena itu, pencegahan sangat penting. Namun jika ditangani lebih dini oleh tenaga medis, melalui tahapan-tahapan yang sesuai prosedur, maka rabies bisa diobati meskipun tingkat kesembuhannya sangat kecil.

Berapa lama inkubasi rabies pada manusia?

Inkubasi rabies pada manusia dapat berlangsung antara beberapa minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada lokasi gigitan dan seberapa dekat virus sudah mencapai sistem saraf pusat.

Bagaimana vaksinasi rabies pada hewan peliharaan dapat membantu mencegah penyakit?

Vaksinasi rabies pada hewan peliharaan dapat membantu mencegah penularan virus rabies dari hewan ke manusia dan menjaga hewan peliharaan tetap aman.

Apakah semua hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan gejala-gejala yang sama?

Tidak, ada dua tipe rabies pada hewan, yaitu "rabies yang liar" dan "rabies yang diam." Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada jenis hewan yang terinfeksi.

Apakah vaksin rabies efektif setelah tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi?

Ya, vaksin rabies yang diberikan segera setelah tergigit dapat membantu mencegah perkembangan penyakit pada manusia.

Kesimpulan

Rabies adalah penyakit yang serius dan berbahaya. Penting bagi kita semua untuk memahami tanda dan gejalanya, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Dengan vaksinasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang bijak, kita dapat melindungi diri sendiri, hewan peliharaan, dan orang-orang terdekat dari bahaya rabies. Edukasi dan kesadaran adalah kunci dalam mengurangi penyebaran penyakit ini.

Posting Komentar untuk "Rabies Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan"